BIMTEK APDESI Se-Deli Serdang Gunakan Anggaran Yang Tidak Masuk Akal, BACHREINDI KETUA SATMA AMPI DELI SERDANG:Jangan Kami Kembali Turun Ke Jalan Mempertanyakan BIMTEK Ini.
Mitramabestnipolri.com
BIMTEK adalah suatu kegiatan dimana para peserta di bekali dengan pendidikan dan pelatihan guna meningkatkan kualitas dalam lingkup di kemasyarakatan. Senin, (25/12)
Viral belakangan ini BIMTEK APDESI Se- Kabupaten Deli Serdang yang di adakan di lombok meliputi 380 desa memiliki 2 gelombang yakni gelombang pertama pada 7-11 Desember 2023 dan gelombang ke dua pada 9-13 Desember 2023 yang berlangsung selama 5 hari 4 malam.
Selain desa, ASN dan beberapa kecamatan ikut andil dalam kegiatan tersebut bahkan honorer dinas juga ikut serta dalam kegiatan tersebut.
11 kecamatan pada gelombang pertama pada tanggal 7 Desember 2023 dan gelombang kedua pada tanggal 9 Desember 2023.
Dalam kegiatan tersebut memakan anggaran yang sangat fantastis yakni di angka 20 juta per desa yang di ambil dari Anggaran Dana Desa (ADD).
Jika di kalkulasikan dengan jumlah desa di Deli Serdang mencapai 380 desa yang berarti, anggaran yang di keluarkan pemerintah berkisar 7,6 milliar.
“BACHREINDI ZULBI ADHIYAKSA” selaku Ketua Satuan Mahasiswa AMPI Deli Serdang (SATMA DPD AMPI DELI SERDANG) turut prihatin terhadap anggaran desa yang digunakan secara tidak layak dan terkesan suka suka.
“Bimtek itu kita tau ada aturan dalam menggunakan anggaran yaitu 3,5 juta jika menginap. Jadi kalo 20 juta per orang dan dalam satu desa yang berangkat ada 2 orang jadinya menggelembung banget anggaran itu”. Ucapnya kepada wartawan
BACHREINDI mengaku sudah mengirim pesan kepada panitia BIMTEK melalui WhatsApp dijawab dengan “WAWWW”
“Beberapa hari lalu saya coba komunikasi dengan pak Kariman, tetapi pesan saya hanya di baca saja. Jadi saya merasa beliau lepas tangan saja. Jangan sampai nanti kami kembali turun kejalan unjuk rasa terkait masalah ini.” Tuturnya
Selanjutnya Bachreindi mengatakan janganlah begitu mereka (Panitia) hanya memperdulikan buncit perut mereka saja karna masih banyak masyarakat miskin dan fasilitas desa yang masih perlu di perhatikan.
(Red:mitramabestnipolri)