mitramabestnipolri.com | Tanimbar_
Bertempat di Kantor SAR (Search And Rescue) Jalan Pertamina, Desa Olilit Barat, Kecamatan Tanimbar Selatan, Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Koordinator Kantor SAR Saumlaki, Jezriel Leleury kepada media ini menepis dengan tegas atas dugaan lambannya penanganan team SAR Saumlaki kepada insiden Laka-Laka laut yang dialamatkan kepada dirinya oleh sejumlah keluarga korban warga Luang Sermata, yang tidak ingin dipublish namanya, mengakibatkan korban jiwa Laka-Laut di perairan Kepulauan Tanimbar. Sabtu (17/02/24) siang.
Dirinya mengakui secara umum sarana prasarana relatif memang masih terbatas namun dalam pelaksanaan tugas operasi SAR tentunya saling berkomunikasi dan koordinasi bersama Polairud Polres Kepulauan Tanimbar dan POSAL Selaru.
Lanjutnya, saat ini alat utama (alut) dalam penanganan operasi pertolongan hanya 1 unit speedboat saja yang sedang mengalami kendala, sempat mengalami kebocoran pada lambung karet sebelah kanan, saat pelaksanaan operasi pencarian korban Laka-Laut.
“ Alut saat operasi pencarian kami
dihadapkan dengan 3 musibah sekaligus pada saat yang bersamaan dengan cuaca sangat ekstrim, team SAR keluar sudah beberapa hari dan musibah bukan hanya di seputaran Pulau Ariama, tapi ada juga 1 korban warga kampung babar yang kecelakaan di pulau matakus, speed tidak bisa operasi lalu gunakan speed milik SatPolair dan ada juga insiden kapal Tanker yg tenggelam, penumpangnya sekitar 18 orang, lokasi pencarian sama-sama di posisi selatan pulau Selaru.” jelasnya.
Diakuinya pula bahwa sudah ada ketegasan Kantor SAR Ambon memang tidak dianjurkan untuk pencarian korban di malam hari, mengingat pernah terjadi insiden team SAR yang menjadi korban ganasnya cuaca laut di malam hari yang mengakibat meninggalnya prrsonil team SAR, sehingga dibatasi waktu operasi pencarian sebatas jam 6 sore dan selalu juga dilibatkan pihak keluarga korban sebagai perwakilan dalam operasi pencarian korban.
“ Kami tetap totalitas melakukan pencarian, dalam real invidennya kami nyata kerja untuk misi kemanusiaan, team SAR laporan ke ambon setiap hari, bahkan bukan kapal-kapal Indonesia saja, tapi juga kapal-kapal asing seperti kapal Australia dan lainnya.” tutur Jezriel.
Sambungnya, pada saat musibah 6 warga pulau Luang Sermata, team SAR dan team SatPolair Polres Kepulauan Tanimbar yang berada di Landen sempat sangat terbantu atas petunjuk Team Ciber dari Polda Maluku yang menentukan titik koordinat kontak terakhir 1 korban Hamdani (37) di sekitar pulau Ariama dengan kondisi cuaca ekstrim, team SAR bersama SatPolair Polres Kepulauan Tanimbar kemudian mengarahkan korban ke pulau Ariama dan meminta bantuan Pemerintah Desa Lingat untuk turut memantau situasi pesisir pantai dan sekitarnya dan akhirnya korban ditemukan warga Desa Lingat yang melaut.
Setelah team SAR meminta keterangan 1 korban, Hamdeni (37) perihal keberadaan 5 korban lainnya, Hamdeni sampaikan bahwa masih di rakit, maka team SAR dan Satpolair kembali melakukan pencarian hingga petang hari kemudian keesokan harinya dilanjutkan lagi pencarian.
Perkiraan posisi 2 korban yang hingga saat ini belum ditemukan, Jezriel akui belum bisa diketahui pasti, sebab perlu menghitung arah angin yang benar namun team SAR telah membuat dan mengirim berita mapelnya ke kapal-kapal yang melintas di seputaran perairan tersebut.
Dari rangkaian operasi pencarian dan penyelamatan sampai saat siaran pers ini diturunkan, berhasil diselamat 1 korban warga kampung Babar, Saumlaki, 18 korban dari kapal tangker tenggelam, karena titik koordinatnya sudah ada dan para korban masih diamankan di penginapan Kharisma Saumlaki, 3 korban selamat berhasil diamankan Pemerintah Desa Lingat dibantu Anggota POSAL dan Kesyahbandaran Selaru, 1 korban meninggal dunia dan 2 korban lainnya masih pencarian.
“ Saya akan berupaya untuk penambahan personil lagi di Saumlaki, selama ini saya dibantu 7 personil, kita melihat kondisi gegrafis Kepulauan Tanimbar untuk masalah laut sangat beresiko apalagi pada saat cuaca musim barat, jadi diupayakan ada penambahan personil utk membantu dalam pencarian kalau seandainya terjadi musibah atau orang hilang.” tutupnya. (Jk)