mitramabestnipolri.com | Tanimbar_
Sejumlah pihak pelaku usaha di kota Larat, Kecamatan Tanimbar Utara, Kabupaten Kepulauan Tanimbar yang tak ingin disebut namanya kepada media ini mengaku bingung dan tidak paham dengan bebasnya penjualan beras Bulog di sejumlah toko di kota Larat. Sabtu (24/02/24) siang.
Menurut sumber media ini akibat bebasnya peredaran beras Bulog maka dipastikan akan mengganggu stabilitas penjualan dan stok beras pada umumnya, hasil observasi media ini sejumlah pedagang beras yang didatangkan dari Surabaya mengaku merugi tidak bisa menjual beras karena tersaingi kehadiran beras bulog di pasaran bebas.
“ Dengan beredarnya bebas penjualan beras bulog, penjualan beras kami merosot jauh, bagaimana kita bisa jual beras ikut harga beras Bulog, modal kami di Surabaya saja sudah Rp. 14.000,- sampai Rp.14.500,- perkilo, pasaran bisa kacau, kami tidak mampu jual beras dan bisa dibayangkan apa jadinya bila kami memilih menyerah untuk tidak kasih masuk beras lagi.” keluh sumber.
Hasil pantauan media ini diduga kuat adanya oknum-oknum tertentu membekingi pasokan beras Bulog dari pelabuhan Tual, Kabupaten Maluku Tenggara dengan kapal Feri setiap Minggu pada hari Kamis, tujuan Larat, menggunakan surat jalan tertentu dan aktivitas ini telah berlangsung sejak bulan Desember 2023 tahun lalu.
“ Tiap minggu, hari Kamis, Km. Feri dari Tual masuk ke Larat dengan beras Bulog sekitar 20 sampai 30 ton, baru jual mahal Rp. 14.000,- perkilo, bahkan kelangkaan beras Desember 2023 lalu, melonjak hingga Rp.15.000,- perkilo, ini bukan lagi bantu masyarakat.” jelas sumber.
Kepala Dinas Perdagangan, Pemerintah Daerah Kabupaten Kepulauan Tanimbar yang dihubungi media ini via telepon selulernya untuk diminta konfirmasinya berkaitan maraknya peredaran beras Bulog ilegal yang perlu dipertanyakan perijinannya belum tersambung dengan baik.
Kepala Gudang Bulog Saumlaki Ronald Tuhilatu yang diberi mandat mengelola Cadangan Beras Pemerintah (CBP) untuk ketahanan dan kedaulatan pangan yang penyaluran dan peruntukannya sesuai penugasan dengan dibatasi aturan dan kebijakan Pemerintah, kepada media ini sempat mengatakan via whatschapnya “ Nanti saya konfirmasi dulu ke Tual, mereka cek dulu lalu lihat bagaimana selanjutnya.” tutup Ronal mengakhiri. (Jk)