:Menyayangkan Dominasi produk Mayora ketika MBG suasana Bulan suci Ramadhan :Kurma,Telur rebus Energren dan Biskuit kelapa dominasi produk Mayora .Mengapa tifak pakai produk local Pemberdayaan UMKM
desa . ada unsur diduga BGN langkahnya masuk angin sepertinya “*KKN Kolusi Korupsi Nepotisme”* .lni dilihat pula berbagai aspek yang simpang siur seperti.budget Rp .10.000 peranak disinyalir sampe terpotong cost jadi Rp.7.000 atau Rp 8000 per budget anak .Hal ini juga ditambah dengan kekacauan fungsi Dapur umum terpantau protes para Vendor didaerah ribut alasan ysng tidak masuk akal S.K Dapur Umum. Hingga saat ini mereka belum terima dari BGN .belum lagi segi kesiapan Pabrik lokal Nampan foot trey haruskan standard BGN yakni made in.lndonesia Embos 304 SUS
Ukuran 28*22*6 cm dengan kualitas dan harga berubah ubah Rp.47.000 sd Rp.55.000/ Spek sehingga menimbulkan kebingungan publik Jika kita kaji input outputnya & di klarifikasi dari UU PERS No.40 th 1999 .UU KIP No.14 Th 2008
Keterbukaan lnformasi Publik terjadi banyak kejanggalan. dan oknum BGN terkesan ordal bermain main api . Dr Bernard LSM.DPP GAKORPAN LBH PERS Presisi Polri GSN & Media TNI -POLRI mempertanyakan Kinerja Bapak Dadan Hindayana selaku Kepala Badan Gizi Nasional ini harus segera di evaluasi oleh Bapak Presiden H Prabowo Subianto.dan RDP DPR.RI Ada apa BGN koq kekisruhan MBG miss koordinasi rancu dilapangan yang menjadi Viral kecurigaan macam macam hasil lnvestigasi Rusman Pinem SSos dkk. Narasi merupakan konsumsi publik
omon..omon…omon…sebagai cikal bakal batu sandungan penghalang terwujudnya sukseskan Program ASTA CITA Makan Siang bergizi Gratis .menuju lndonesia Emas 2045 Macan Asia. Jadi dengan mekanisme kerja yang serba semrawut itu , mendadak.stress & tergopoh gopoh serta merta indikasi amburadul niscaya Cita cita mulya tadi selaku awal masa kampanye dari Bapak Presiden
ketika kampanye pasti tidak akan dan sulit terwujud ,apalagi jika dikaitkan dengan keterkaitan way out demi mengatasi stunting dan peningkatan gizi buruk anak evaluasi Stunting pastikan Nol besar ..evaluasi oleh Kemenkes RI .!!??..Rusman Pinem SSos dan Dian Wibowo SH.MH ketika diminta klarifikasi pendapatnya selaku social worker.s Rumah Besar RPG 08 GSN FPN mengatakan “*ini Buang buang anggaran APBN saja seolah terkesannya ,tidak efektif dan tidak tepat sasaran ..
“*Memang dari hasil pantauan kinerja BGN sangatlah miris & Tradisional kurang.pede & bonafide juga berbobot terkait masalah percepatan dan kecepatan pelayanan terutama sekolah sekolah didaerah . miris kita tingkat aktivitas fisik , kerentanan akan bahaya Stunting dan gizi buruk bagi siswa siswi tidak pernah open manajemen & slow responsibility terpantau dan
mendapatkan wejangan Konferensi PERS dari,Kepala Badan Gizi Nasional (BGN). Dadan Hindayana harus di Resaffle . Dr Bernard meghimbau sbb: MBG seyogyanya mekanisme tata kelola agar quick respobsibility & tepat sasaran SKB 3 Menteri : 1.Kemendikdasmen / Kemendiktisainstek dan 2.Kemenkes serta 3.Kemensos “* Salam Presisi Polri UUD45.Pancasila
?!!? (Redaksi : Dr Bernard Rusman Pinem SSos GAKORPAN @LBH.PERS GSN RPG RBRP 08 . (Media TNI.POLRI Jakarta)
Redaksi//
Mitramabestnipolri.com
(Investigasi)