Pailit PT New Era Gresik di Duga Mendirikan Pabrik Baru di Wilayah Lain.

Gresik,//mitramabestnipolri.com//
Kisah sedih yang di alami eks Karyawan PT New Era Rubberindo kembali jadi sorotan publik. Setelah rumor gonjang-ganjing yang di sebut-sebut uang kerohiman ternyata hasil dari penjualan rongsokan, sekarang timbul isu baru Pailitnya PT New Era disebabkan mendirikan pabrik baru di Gajah Lamongan.
Ketua PUK (Pimpinan Unit Kerja) PT New Era Rubberindo, Agus, menuturkan kepada publik, setelah mendirikan pabrik baru di wilayah Lamongan PT New Era mengalami pailit yang berkepanjangan sehinggah banyak karyawan yang di PHK, serta banyak pula yang di rumahkan entah sampai kapan batas waktu yang di tentukan sehingga membuat karyawan terkatung-katung.
Namun di balik itu Karyawan eks PT New Era melakukan aksi unjuk rasa pada hari Sabtu (07/10/2025) untuk menuntut hak-haknya, gaji 5 bulan dan Uang PHK yang belum di penuhi oleh perusahaan sebanyak 1.058 karyawan.
Aksi para buruh ini masih akan terus berlanjut hingga kejelasan dan tanggung jawab pihak perusahaan benar-benar ditegakkan.
Saat di konfirmasi media di dalam tenda karyawan Agus Ketua PUK dan karyawan lainnya mengatakan“Kami hanya ingin hak kami dikembalikan, kami berharap para pejabat Pemerintah Kabupaten Gresik yang berwenang terketuk hatinya membantu menyelesaikan masalah kami, hanya itu, tidak lebih,” ucap para buruh dengan serentak.
Aksi unjuk rasa pada hari Sabtu (07/10/2025). Kalangan buruh merasa kecewa, mereka menuding kehadiran aparat penegak hukum dari Kepolisian Sektor (Polsek) Kebomas tidak menepati janji yang sebelumnya diucapkan di hadapan massa aksi unjuk rasa.
“Waktu itu aparat dari kepolisian berjanji akan mempertemukan kami dengan pihak perusahaan paling lambat Rabu, (14/Oktober/2025). Tapi faktanya, sampai sekarang Jum’at (18/Oktober/2025) belum ada kabar apa pun dari Polsek Kebomas,” ujar salah satu buruh dengan nada kecewa.
Tak hanya itu, para pekerja juga menyayangkan ke tidak pedulian peran Pemerintah Kabupaten Gresik untuk menyelesaikan persoalan berkepanjangan ini.
“Kami sudah lama menuntut hak, tetapi di mana pemerintah daerah? Mengapa seolah tak peduli dengan nasib kami?” ungkap Agus menutup wawancara.
Kami mencoba mencari kejelasan mengenai janji yang disampaikan oleh Kepolisian terutama Sektor Kebomas kepada para buruh disaat aksi unjuk rasa, hingga membuat para buruh percaya dengan janji yang hingga saat ini terkesan “omong kosong” Karena terbukti belum adanya aksi nyata dari pihak kepolisian.

Namun setelah kami mencoba mendatangi Mapolsek Kebomas hanya ditemui oleh anggota kepolisian Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT). Pihaknya mengatakan jika Kapolsek Kebomas beserta anggota yang datang pada aksi unjuk rasa tidak hadir dihari itu, ketika dihubungi melalui WhatsApp oleh pihak SPKT, Kapolsek baru bisa memberikan keterangan dan bertemu di hari Senin (20/Oktober/2025).
kami juga menunggu dari pihak Mapolsek Kebomas terkait janji tersebut, akankah hanya menjadi janji palsu untuk masyarakat kecil (buruh) menjadi korban??.
Sehingga terbitnya pemberitaan belum ada klarifikasi dari pihak Polsek yang terkait. Selasa,21 Oktober 2025
(Wan)
